Pastikan Takjil Aman Dikonsumsi, Petugas Lakukan Pemeriksaan di Sejumlah Tempat Bazar




MADIUN – Ramadan identik dengan bazar takjil. Berbagai makanan pun tersaji menjelang berbuka puasa. Keberadaan bazar pun biasanya di tempat terbuka. Tak heran, kesehatan makanan dan minuman yang disajikan perlu untuk dilakukan pemeriksaan. Karenanya, tim Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun turun untuk melakukan pemeriksaan.

‘’Kegiatan yang kami lakukan ini untuk pengamanan makanan takjil yang biasa dijual di bulan puasa. Kami melakukan pemeriksaan makanan dan minuman yang dijual saat bazar,’’ kata Subkoordinator Farmasi, Alkes, dan Makanan-Minuman Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, Suparida disela pemeriksaan di Bazar Kecamatan Manguharjo, Kamis (22/3) sore.

Tidak hanya di Manguharjo, Suparida dan tim juga memeriksa bazar di Alun-alun Kota Madiun. Pihaknya memastikan makanan dan minuman yang dijual tersebut memenuhi syarat keamanan pangan. Suparida menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di antaranya lokasi. Lokasi bazar wajib bersih dan tidak berdekatan dengan kawasan kotor. Seperti berdekatan dengan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

‘’Dari segi pengemasan, kemudian meja untuk tempat berjualan dan lainnya juga harus bersih. Kalau ada makanan yang tidak tertutup kemasan, harus menggunakan alat atau memakai sarung tangan bersih untuk mengambil,’’ ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga memeriksa makanan yang berpotensi mengandung bahan yang membahayakan. Seperti makanan dan minuman dengan warna yang cukup menyolok. Makanan seperti itu dikhawatirkan menggunakan zat pewarna yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan. Suparida menambahkan pihaknya juga menyarankan pedagang untuk menjajakan makanan-minuman yang fresh atau baru dimasak.

‘’Paling tidak memasaknya empat jam sebelum bazar mulai. Kalau terlalu lama dikhawatirkan saat dikonsumsi waktu berbuka sudah banyak terkontaminasi dengan bakteri atau kuman sehingga masih dalam batas aman untuk dikonsumsi,’’ terangnya.

Suparida mengaku belum ada temuan terkait mamin yang dirasa membahayakan kesehatan. Kendati begitu, pihaknya akan terus turun ke bawah untuk melakukan pemeriksaan. Termasuk ke lokasi jualan dadakan yang banyak bermunculan kala Ramadan.

‘’Prinsipnya higienitas harus dikedepankan. Juga kalau bisa ditambahkan tempat cuci tangan di lokasi,’’ pungkasnya. (ney/agi/madiuntoday)