Dua Inovasi dari Kota Madiun Jadi Wakil Indonesia di Kompetisi Dunia, Yuks Bantu Vote Biar Juara




MADIUN – Inovasi dari Kota Madiun berkesempatan mengukir prestasi di tingkat dunia lagi. Setidaknya terdapat dua inovasi dari Kota Pendekar yang berhasil menjadi wakil dari Indonesia bersama sejumlah inovasi lainnya di kompetisi World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2024. WSIS merupakan ajang penghargaan bergengsi yang digelar International Telecommunication Union (ITU), salah satu badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Inovasi yang dimaksud yakni, Podcast Talkshow Literat, Jujur dan Kreatif (Literate, Honest and Creative Talkshow Podcast) dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Madiun dan Remaja Penggerak Literasi TIK Madiun (The Youth ITC Empowerment Literacy Madiun) dari Openmadiun Communicate. Sebelumnya, inovasi dari Kota Madiun pernah masuk Top 5 Champion Project kompetisi yang sama tahun lalu. Yakni, inovasi Kampung Penggerak Literasi TIK (Kartika) dari KIM Pandan Arum.

‘’Jadi tahun ini kita ada lima proposal, dua di antaranya berhasil lolos,’’ kata Relawan TIK Kota Madiun, Yosef Rusfendi, Senin (18/3).

Selain dua di atas, ada proposal dari RTIK sendiri dan Universitas Widya Mandala (Wima). Namun, belum berhasil menjadi wakil tanah air. Yosef menambahkan dua inovasi dari MIN 1 Demangan dan Openmadiun tersebut butuh dukungan melalui vote. Ya, salah satu tahapan penilaian penghargaan tersebut adalah melalui vote.

‘’Total ada 11 inovasi dari Indonesia, termasuk dua di antaranya dari Kota Madiun. Nah, saat ini dalam masa vote sampai 31 Maret mendatang,’’ ujarnya.

Yosef menambahkan terdapat sedikit perbedaan dalam vote kali ini. Dari pihak WSIS membagi 18 kategori penghargaan. Nah, sebelas inovasi dari tanah air itu masuk di beberapa kategori tersebut. Seperti inovasi dari MIN 1 Demangan yang masuk kategori 16 (media). Sementara, inovasi dari Openmadiun masuk kategori 17 (Ethical dimensions of the Information Society).

‘’Agar vote sah, harus ada inovasi yang dipilih di 18 kategori itu. Misal hanya memilih inovasi di kategori 16 dan 17, maka vote dianggap tidak sah,’’ jelasnya.

Artinya, tetap harus memilih inovasi di tiap kategori biarpun tidak ada inovasi dari tanah air. Bisa memilih inovasi terserah yang disukai. Ada banyak inovasi dari berbagai negara. Namun, tentu saja untuk kategori 16 dan 17 baiknya memilih inovasi dari Kota Madiun.

‘’Intinya tiap kategori harus ada inovasi yang dipilih. Yang dari Kota Madiun ada di kategori 16 dan 17. Untuk di kategori lain tentu kita kedepankan inovasi dari negeri sendiri. Kalau memang tidak ada, baru memilih inovasi terserah dari negara manapun,’’ ungkapnya.

Untuk vote, kamu cukup scan barcode dalam infografis di atas. Kamu bakal masuk di halaman vote WSIS tersebut. Klik vote dan kamu akan masuk ke menu login. Jika belum punya akun, silahkan untuk registrasi terlebih dahulu. Setelah akun jadi, kamu bisa login untuk melakukan vote. Ingat ya, harus ada inovasi yang dipilih di tiap kategori agar vote kamu sah. (vincent/agi/madiuntoday)