Bisnis Hantaran yang Selalu Banjir Pesanan di Musim Nikahan




MADIUN - Tak hanya bulan Syawal, di bulan Zulhijah seperti saat ini menjadi musimnya orang menikah. Tak hanya pasangan baru saja yang senang dengan kehadiran bulan ini, namun juga pelaku usaha hantaran dan mahar yang juga senang karena kebanjiran pesanan.

Seperti yang dialami Dwi Rupawati. Perempuan 29 tahun itu dalam sehari bisa mengerjakan tiga pesanan sekaligus, baik hantaran, mahar, maupun buket bunga untuk pengantin dalam pernikahan.

“Ya lumayan banyak pesanan. Per hari minimal bisa bikin tiga hantaran ukuran besar,” ungkapnya saat ditemui di galerinya yang ada di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Pandean Kota Madiun.

Kisahnya dalam membuat usahanya dimulai sejak tahun 2019. Awalnya dirinya suka membuat kado dan berbagai macam pernak pernik dari tangan, lambat laun banyak pelanggan yang minta dibuatkan hantaran dan seserahan. Akhirnya dari pesanan itulah membuka jalan rejeki untuk membuat usaha Drons Craft.

“Pelanggan ada yang pesan dari Kalimantan. Kita jualnya kebanyakan online. Offline hanya untuk yang ada janji untuk melihat produk saja,” terangnya.

Dwi mengatakan, kebanyakan dari karyanya mengusung konsep rustic. Dengan bahan dari alam, seperti daun dan batang pohon yang dikeringkan. “Pilih konsep rustic karena lebih timeless,” akunya.

Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 150 hingga 800 ribu. Kendati demikian, harga juga tergantung isinya. Misalnya perlengkapan make up, tas, baju dan sepatu. Dari jenis itu, ia menyebut paling banyak yang diminati mahar yang berisi replika emas antam serta replika uang.

Dwi memberi tips kepada para pemesan yang akan menggunakan jasanya, yakni untuk memesan hantaran atau seserahan jauh-jauh hari agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai keinginan.

“Kalau pesan terlalu dadakan nanti kurang bagus. Makannya mending pesannya jauh-jauh hari saja,” pungkasnya.
(Dspp/kus/madiuntoday)