Cerita Pipit Dwi Candrasari, Tetap Semangat Produksi Sambel Pecel Meski Dari Atas Kursi Roda




MADIUN - Hari-hari Pipit Dwi Candrasari bisa dibilang tak pernah sepi kegiatan. Sedari pagi perempuan 35 tahun itu sudah sibuk membersihkan kacang dan menyiapkan bumbu-bumbu pelengkap untuk membuat sambel pecel.

Ya, warga Jalan Makam Tentara RT 50 Kelurahan Taman itu tengah menggeluti usaha pembuatan sambel pecel. Meskipun terbilang baru, dalam sehari dibantu sang ibu, dirinya bisa membuat belasan kilo sambel pecel.

“Tergantung pesanan juga,” katanya sembari mengatakan produk sambel pecelnya pernah dapat pesanan dari Surabaya dan Jakarta.

Meskipun menderita cerebral palsy atau gangguan saraf yang menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan motorik tubuh, namun semangat Pipit untuk mandiri dan bermanfaat bagi orang lain tak pudar.

Dirinya tetap beraktivitas dan menimba ilmu seperti orang normal dengan duduk di kursi roda dan dibantu oleh ibu dan ayahnya. Tak heran jika dengan keterbatasan yang dimiliki anak kedua dari dua bersaudara ini mampu membuat desain sendiri untuk produknya.

“Desain buat sendiri. Belajar ikut pelatihan,” ucapnya dengan terbata.

Selain dijual secara online, produk sambel pecel buatannya ini juga dipasarkan di event bazar dan lapak UMKM yang ada di Pahlawan Religi Center.

“Harapannya dengan bikin ini bisa lebih mandiri. Produk bisa dikenal luas,” pungkasnya.
(Dspp/kus/madiuntoday)