Sibuknya Perajin Ketupat di Kota Madiun, Banjir Pesanan Selama Lebaran




MADIUN - Tumpukan janur berwarna hijau dan kuning memenuhi sudut rumah Totok Priyanto (43), warga Jalan Tapas Sari, Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun. Janur tersebut merupakan bakal ketupat yang akan diisi dengan beras dan lepet yang akan diisi dengan ketan untuk memenuhi pesanan pembeli.

Totok mengaku, pesanan lontong, ketupat, dan lepet membludak sejak h-1 lebaran hingga hari ini. "Mulai membuat h-1 lebaran. Biasanya sehari bisa bikin 1.000-1.500 ketupat dan lepet dalam satu hari,” katanya saat ditemui, Minggu (14/4).

Pria yang sudah membuat pesanan ketupat sejak tujuh tahun lalu itu mengaku dirinya dibantu beberapa orang lainnya untuk membuat selongsong ketupat dan mengisi.

“Ramai pesanan tapi tenaga yang buat ga banyak jadi gak kuat kalau terima pesanan banyak-banyak,” akunya.

Ketupat, lontong, dan lepet buatannya kebanyakan untuk dijual kembali ke beberapa pasar tradisional yang ada di Kota Madiun. Pun, untuk memenuhi kebutuhan rumahan.

“Tahun ini ada kenaikan harga. Dulu satu biji Rp 2000 sekarang naik jadi Rp 3000. Soalnya saya menjual mateng tinggal santap,” ucapnya.

Dirinya mengaku, selain naiknya harga bahan baku, kelangkaan janur juga menjadi salah satu tantangan dalam pembuatan ketupat. “Apalagi ini musim hujan, jadi cari janurnya susah. Tapi kita tetap berusaha mendapatkannya supaya tidak mengecewakan pelanggan,” pungkasnya.
(Ney/kus/madiuntoday)