Evakuasi Korban di Medan Sulit Tak Bisa Sembarangan, Yuk Kenali Teknik-teknik Vertical Rescue




MADIUN – Vertical resccue penting dalam operasi penyelamatan. Karenanya, tim penyelamat wajib memahami apa dan bagaimana vertical rescue tersebut. Apalagi, ada banyak teknik dalam vertical rescue. Salah-salah, tim penyelamat pun bisa menjadi korban.

‘’Prinsipnya pelatihan ini pengenalan alat-alat vertical rescue dan praktik penggunaannya dengan berbagai macam teknik,’’ kata anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Madiun, Memed, Kamis (20/7).

Vertical rescue, kata Memed, merupakan teknik khusus dalam operasi SAR (search and rescue). Yakni, teknik memindahkan atau evakuasi korban atau obyek pada medan terjal dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah atau sebaliknya. Nah, dia bersama sejumlah anggota TRC BPBD dan PMI Kota Madiun memang baru saja mengikuti latihan gabungan vertical rescue di Kandangan Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun beberapa waktu lalu. Pelatihan tersebut digelar Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan diikuti perwakilan dari BPBD Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, dan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) sejumlah universitas dan juga dari unsur TNI.

Memed menjelaskan setidaknya ada sejumlah teknik vertical rescue yang mengemuka. Di antaranya, teknik ascending dan descending. Yakni, teknik naik dan turun dengan menggunakan peralatan. Selain itu, ada juga teknik pengangkutan korban dengan tandu serta instalasi peralatan sesuai dengan medan.

‘’Kita juga mempelajari teknik hauling, lowering, dan suspension,’’ imbuhnya.

Teknik hauling, lanjutnya, merupakan teknik evakuasi dengan posisi korban berada di bawah penyelamat. Biasanya teknik hauling ini dilakukan untuk memindahkan korban dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi. Proses pemindahan dengan teknik ini dilakukan untuk mengurangi berat objek saat dilakukan penarikan ke atas.

‘’Sedangkan, teknik lowering merupakan kebalikan dari teknik hauling. Yaitu menurunkan korban ke tempat yang lebih rendah dikarenakan korban berada di atas penyelamat,’’ jelasnya.

Sedang teknik suspension, lanjut Memed, merupakan teknik pemindahan objek dengan cara diseberangkan baik ke tempat yang lebih tinggi, sejajar, maupun lebih rendah dari posisi objek berada. Teknik ini merupakan alternatif terakhir, karena teknik ini akan memakan waktu cukup lama.

‘’Melalui pelatihan ini diharapkan petugas bisa me-refresh ilmu yang dimiliki sehingga saat benar-benar dibutuhkan bisa diterapkan dengan baik,’’ pungkasnya sembari menyebut latihan gabungan biasanya digelar tiap tiga tahun sekali. (ws hendro/agi/madiuntoday)