Tak Ingin Kecolongan, DKPP Perketat Lalu Lintas Penjualan Sapi




MADIUN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanuan (DKPP) Kota Madiun tak ingin tinggal diam menyusul ditemukannya kasus penyakit antraks di Gunung Kidul dan suspek antraks di Pacitan. Kendati nihil kasus, pengawasan terhadap penyebaran virus terus dilakukan.

‘’Saat ini, memang masih belum ada temuan. Namun, semua lalu lintas penjualan sapi terus kami pantau dan dilakukan penyekatan di perbatasan daerah,’’ terang Kabid Pertanian DKPP Kota Madiun, Wahyu Niken Febrianti.

Pihaknya juga telah mengerahkan petugas kesehatan hewan (keswan) untuk melakukan kroscek sekaligus penyekatan. Selain itu, pihaknya meminta kepada peternak baru wajib lapor dan hewan ternaknya dilakukan pemeriksaan.

‘’Pengecekan terutama dari postur sapi itu sendiri. Kemudian, pengecekan visual apakah keluar cairan dari lubang hidung, mata dan anus sapi,’’  jelasnya.

Lebih lanjut Niken, Kota Madiun memang bukan wilayah endemi antraks. Artinya beberapa tahun terakhir nihil temuan kasus. Meski begitu, pihaknya berharap peternak tetap proaktif melapor jika ada sapi mereka yang mati mendadak.

“Antraks itu penyakit zoonosis. Sehingga, bisa menular ke manusia hanya dengan mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi. Jadi, cukup berbahaya jika menular ke manusia,’’ pungkasnya.
(Dspp/kus/madiuntoday)