Narasumber BPSDM Jatim, Wali Kota Paparkan Program Pemkot Madiun Menghadapi Era BANI




MADIUN - Sebelum adanya covid 19 hingga disrupsi teknologi, VUCA dapat menggambarkan kondisi dunia pada saat itu. VUCA atau suatu keadaan dimana begitu labil naik turun atau Volatile, tidak ada kepastian atau Uncertain, sangat rumit atau Complex, dan membingungkan atau Umbigue.


Sementara kini, kondisi dunia masuk di era BANI yang merupakan singkatan dari Brittle alias mudah pecah, Anxiety adalah keadaan yang mengkhawatirkan, N adalah Non-linear atau tidak lurus, dan I adalah Incomprehensible atau sulit dipahami. Maka, masyarakat hingga ASN diminta untuk mampu mengikuti perubahan zaman. 


Hal di atas seperti yang disampaikan Wali Kota Maidi saat menjadi narasumber BPSDM Jatim dengan tema spirit entrepreneural leadership yang digelar secara daring di Gedung GCIO, Rabu (31/5).


Kesempatan tersebut digunakan Wali Kota Maidi untuk memaparkan sejumlah program yang dibuat pemkot untuk mendukung SDM di Kota Madiun agar berkualitas. Di antaranya, dari hamil ada program warung stop stunting (WSS), bayi dan balita di WSS, laptop dan seragam untuk anak sekolah, beasiswa mahasiswa, jaminan untuk pekerja sektor informal, hingga pondok lansia.


“Manusia hidup harus bisa mengikuti perubahan zaman. Jangan sampai kita jadi korban perubahan. Begitu juga untuk ASN,” ungkapnya.


Tak hanya itu, wali kota juga mengatakan, di Era BANI, ASN diharapkan mampu bekerja sesuai kinerja tanpa terikat jam kerja, harus cepat dan tanggap menghadapi perubahan yang cepat, dan harus menjadi agen yang menyelesaikan masalah. 


“Terpenting utamakan pelayanan kepada masyarakat. Tidak ada itu pelayanan lemot dan berbelit, kita harus bekerja disiplin tanpa diawasi, kerja keras, kerja cerdas untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

(Rams/kus/diskominfo)