Kisah Nunik Dwiyani Kusumastuti, Guru Berjasa dan Berprestasi Tingkat Nasional



12 Tahun Mengabdi Tanpa Pernah Mempersoal Gaji

MADIUN – Bagi Nunik Dwiyani Kusumastuti, berprestasi bukan hanya dari lomba dan kejuaraan. Pengabdian secara tulus ikhlas hingga mengantarkan kesuksesan peserta didik juga sebuah prestasi. Karenanya, ibu dua anak ini juga tidak mempersoalkan penghasilan yang didapat. Sebagai gantinya, dia mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari sekedar materi. Yakni, kepuasan hati.

‘’Kita bekerja itu tidak selalu diukur dengan materi. Tetapi, kesehatan keluarga hingga kepuasan hati yang kita rasakan itu juga merupakan rezeki,’’ kata Nunik, Jumat (12/5).

Semangat mengabdi warga Perumahan Telaga Mas Kelurahan Kelun ini memang tidak perlu diragukan lagi. Berstatus sebagai guru yayasan, Nunik hanya mendapatkan gaji Rp 150 ribu sebulan. Disamping itu, Guru TK Dharma Wanita Kelun itu juga mendapatkan tambahan bantuan sosial dari Pemerintah Kota Madiun sebesar Rp 3,6 juta setiap tahun yang dicairkan tiap semester. Pengabdian itu sudah dijalani Nunik sejak 12 tahun terakhir. Tak heran, apa yang dilakukannya mencuri perhatian nasional.

‘’Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka mendapatkan penghargaan Guru Wanita Berjasa dan Berprestasi tingkat nasional,’’ ujarnya.

Penghargaan itu didapatnya pada 2022 lalu bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Piagam penghargaan diserahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya. Nah, Nunik kembali mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Madiun pada peringatan Hari Kartini 27 April lalu di Balai Kota. Wali Kota Maidi memberikan uang penghargaan kepada perempuan 56 tahun itu.

‘’Alhamdulillah masih ada yang membutuhkan tenaga saya dan mungkin memang ini jalan saya untuk mengabdi,’’ jelasnya.

Nunik memang tidak pernah menyoal uang yang didapat dari tempatnya bekerja. Terbukti dirinya tetap setia mengajar anak-anak tersebut hingga belasan tahun lamanya. Padahal, dia bisa saja meninggalkan pekerjaan itu. Apalagi, dia juga memiliki tanggung jawab sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Namun, semangat untuk mengabdi tidak pernah surut. Dia mengaku ada kepuasan tersendiri bisa turut mengantarkan anak-anak meraih kesuksesan.

‘’Jangan dilihat materi yang didapat. Kalau kita ikhlas, Alhamdulillah, keluarga sehat, anak-anak bisa meraih kesuksesan, dan ada kepuasan batin,’’ terangnya.

Nunik mengaku akan terus mengabdi sampai tenaganya tidak dibutuhkan lagi. Apalagi, kedua anaknya juga telah bekerja menjadi tenaga pendidik. Nunik menambahkan berprestasi bisa dimana dan dari mana saja. Dia mencontohkan seorang ibu rumah tangga yang berhasil mendidik dan membesarkan anak-anaknya hingga menjadi sukses juga sebuah prestasi. Karenanya, dia mengajak siapa saja untuk tidak berkecil hati dan terus berprestasi melalui tanggung jawab masing-masing.

‘’Seperti kata bapak wali kota, jangan pelit berbuat baik. Kalau tidak kembali kepada kita, akan kembali kepada anak cucu kita,’’ pungkasnya. (dspp/agi/madiuntoday)