Diminati Pasar Luar Negeri, Kerajinan Ecoprint Kian Banyak Diminati




MADIUN - Kerajinan ecoprint semakin banyak peminat. Motif dan bentuk daun ternyata bisa menjadi sebuah karya yang indah saat diaplikasikan dalam selembar kain. Hal itu seperti yang terlihat dari berbagai corak kain ecoprint karya Sri Wahyuni. 


Warga Jalan Aneka Sari, Kelurahan Rejomulyo itu sukses menghasilkan beragam kerajinan ecoprint yang berhasil tembus hingga pasar manca negara. Karyanya pernah dibawa ke Jepang, Korea, Moscow, hingga Afrika. 


Kisahnya dimulai pada tahun 2018. Saat melihat pameran kerajinan ecoprint di salah satu Mal di luar kota, ketertarikannya itu muncul. 


“Darisana dapat pandangan seperti inilo membuat ecoprint. Akhirnya kepikiran untuk ikut kursus. Berkali-kali coba, hasilnya bagus akhirnya mulai berani menawarkan,” terang perempuan yang berusia 57 tahun itu. 


Prinsip pembuatan ecoprint, lanjutnya, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. 


“Banyak produk yang bisa dihias dengan ecoprint. Seperti punya saya, ada produk kain, jilbab, tas, baju, sepatu, topi, outer, dan lain sebagainya,” jelasnya. 


Range harga yang dipasang untuk tiap produknya berbeda-beda. Yakni, dari yang termurah masker senilai Rp 15 ribu hingga mukena dari bahan sutera yang berharga Rp 2,5 juta. 


“Orang yang rajin ecoprint, mereka akan rajin menanam. Jadi lingkungan akan semakin hijau. Saya harap semakin banyak pecinta ecoprint jadi biar lingkungan semakin lestari,” pungkasnya.

(Luqman/kus/madiuntoday)