Nikmatnya Bandrek Cokelat di Lapak Simander, Juga Dikemas Serbuk dalam Bentuk Sachet




MADIUN – Bandrek merupakan minuman tradisional yang kaya akan manfaat. Minuman ini berbahan rempah-rempah yang baik untuk tubuh. Sayang, minuman seperti ini jarang diminati anak-anak. Karenanya, Diah Ratna Wulandari mengemas minuman bandrek buatannya dengan cokelat. Pun, bandrek cokelat made in Nanadi –sapaannya- itu lebih praktis lantaran sudah dalam kemasan sachet. Seperti apa kisahnya?


Minuman penghangat tubuh memang paling pas di kala musim penghujan seperti sekarang ini. Pun, sudah banyak minuman kemasan pabrikan yang bisa dinikmati. Namun, minuman tradisional dengan bahan-bahan alami memang lebih menarik hati. Selain aman tentu juga baik untuk kesehatan. 


Membuat minuman tradisional memang susah-susah gampang. Nah, jika tak mau ribet. Datang aja ke Lapak Simpang Lima Bunderan (Simander). Di sana ada Bandrek Cokelat. Ya, Diah Ratna Wulandari sang pemilik sengaja mengkreasikan minuman bandrek dengan cokelat agar lebih digemari kalangan remaja sampai anak-anak. 


‘’Jadi ide awalnya saat pandemi Covid-19 lalu. Saya membuat imun booster dengan berbagai bahan alami. Tetapi anak-anak susah sekali diajak minum ini. Karenanya saya kombinasikan dengan coeklat,’’ kata ibu dua anak tersebut.


Nanadi awalnya memang membuat jamu untuk imun booster tersebut. Berbahan jahe merah dan lainnya, jamu buatannya banyak dinikmati tenaga kesehatan di rumah sakit. Namun, kendala muncul kala jamu tak bisa tahan lama di luar lemari pendingin. Akhirnya dia memutar otak hingga muncul ide untuk menjadikan bahan olahan jamunya dalam bentuk serbuk. 


‘’Kalau bentuk cair biasanya cuma kuat sehari di luar kulkas. Kalau bentuk serbuk bisa sampai tiga bulan,’’ ungkap warga Jalan Panorama Raya Kelurahan Pandean itu. 


Pun, bahan alami yang digunakan juga semakin beragam. Tidak hanya jahe, namun juga ditambah serai, cengkeh, serta daun pandan. Jadilah minuman Bandrek buatan Nanadi. Ditambah cokelat agar lebih nyaman di lidah anak-anak. 


Nanadi menyebut semua prosesnya dilakukan secara sederhana. Seperti membuat jenang. Semua bahan tersebut diseduh sembari diaduk sampai menggumpal. Setelahnya dikeringkan dan digiling hingga menjadi serbuk. Nanadi hingga meminta pelayanan khusus kepada jasa penggilingan agar bahan-bahannya tidak tercampur dengan bahan lain. 


‘’Misal habis digunakan untuk menggiling kopi, saya minta dibersihkan dulu. Jadi sudah saya hubungi sebelumnya untuk dibersihkan. Untuk kantongnya juga saya minta disendirikan,’’ jelasnya. 


Pelanggan Nanadi bukan hanya perseorangan. Namun, juga merambah instansi. Setidaknya, ada dua instansi yang rutin memesan Bandrek Cokelat buatannya. Yakni, Pemerintah Kota Madiun hingga Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha. Minuman itu biasanya juga untuk menjamu tamu yang datang. 


Satu sachet Bandrek Cokelat buatan Nanadi dijual dengan harga Rp 5 ribu. Namun, pembeli cukup membayar Rp 45 ribu untuk sepuluh sachet. Nanadi juga melayani minum di lapaknya. Satu gelas Bandrek Cokelatnya juga dihargai Rp 5 ribu. 


Nah, jika kamu butuh minuman penghangat tubuh kekinian, coba aja datang ke Lapak Simander Pandean. Bandrek Cokelat made in Nanadi ada di lapak nomor 10. Selain untuk menghangatkan tubuh, juga menyehatkan. (rams/agi/madiuntoday)