Optimalkan Potensi Hasil Produksi, DKPP Beri Pelatihan Pengolahan Sayur dan Buah Bagi Kelompok P2L



MADIUN - Selama ini hasil produksi dari pekarangan pangan lestari (P2L) hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutahan warga di sekitar lingkungan, atau bahkan dijual bibit dan sayuran segar saja. Namun potensi lain dari keberadaan P2L belum dioptimalkan. 


Maka dari itu, sebagai langkah mengoptimalkan hasil produksi tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun menggelar pelatihan pengolahan sayur dan buah hasil dari panen di pekarangan pangan lestari. 


“Selama ini pasca panen produk melimpah. Lalu dijual dalam bentuk sayuran segar, tapi banyak sisa yang justru terbuang. Pelatihan ini salah satu tujuannya untuk mengurangi itu,” terang Kabid Ketahanan Pangan DKPP Kota Madiun, Sumini. 


Menggandeng Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Malang, berbagai olahan camilan hingga minuman dari sayur dan buah hasil P2L berhasil dibuat. Misalnya, sayuran sawi, bayam, kelor, bisa dibuat sebagai pewarna alami untuk mie dan cendol. Hingga keripik kangkung dan bolu dari sayuran. 


“Harapannya tentu untuk peningkatan kreativitas dari kelompok P2L. Jadi tidak hanya menanam lalu dijual, tapi bisa juga dengan cara menjual produk olahan,” ungkapnya. 


Sumini mengatakan, kelompok P2L di Kota Madiun memang sangat diberdayakan. Tak hanya sekadar dibentuk lalu dibiarkan, namun juga dioptimalkan keberadaannya. Maka dari itu tak heran jika tiap tahunnya jumlah kelompok P2L terus bertambah. 


“Sekarang jumlahnya 32. Tahun ini dengan dana APBN kami akan tambah delapan lagi kelompok P2L. Jadi totalnya tahun ini akan ada 40,” tutupnya. 

(Nanda/kus/madiuntoday)