Ikuti Rakorpusda TPID 2022, Wali Kota: Penanganan di Kota Madiun Sudah Sejalan Provinsi dan Pusat



SURABAYA – Inflasi wajib terus dikendalikan. Inflasi bisa menjadi jalan jurang resesi hingga krisis ekonomi jika dibiarkan. Karenanya, penanganan inflasi menjadi fokus perhatian pemerintah pusat dan daerah. Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2022 pun digelar di Shangri-La Hotel Surabaya, Rabu (14/9). Jawa Timur memang menjadi tuan rumah Rakorpusda 2022 tersebut. Rakor diikuti kepala daerah tak terkecuali Wali Kota Madiun, Maidi. 


Wali Kota Maidi menyebut kegiatan pengendalian inflasi untuk di Kota Madiun sudah lebih dulu dilakukan. Salah satunya, melalui Rakor Forkopimda terkait inflasi di Kota Pendekar pada Selasa (13/9) kemarin. Bukan hanya soal inflasi. Tetapi juga memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau. Berbagai upaya pun dilakukan. Baik upaya jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya jangka pendek tentu saja dengan memberikan bantuan-bantuan. Sementara itu, faktor pemicu laju inflasi terus ditekan. Salah satunya, seperti bantuan seragam gratis beserta ongkos jahit. 


‘’Kemarin kita sudah rakor secara internal. Jadi hari ini kita bisa mensinkronisasikan hasilnya dengan rakor pusat dan daerah. Artinya, penanganan inflasi di kota kita bisa semakin optimal. Kita sudah punya upaya jangka pendek dan panjang,’’ kata wali kota. 


Wali kota menyebut upaya jangka panjang penekanan inflasi di Pemprov Jawa Timur sudah sejalan dengan di Kota Madiun. Salah satunya, dengan pemberian bantuan bibit tanaman pemicu inflasi. Kalau di Kota Madiun, inflasi lebih banyak dipengaruhi cabai. Karenanya, Pemkot Madiun memberikan bantuan 10 ribu bibit tanaman cabai untuk masyarakat. Harapannya, kebutuhan cabai di Kota Madiun bisa terpenuhi secara mandiri. 


Wali kota menambahkan semua lahan tidur di Kota Madiun juga harus dihidupkan menjadi lahan produktif. Khususnya, dengan ditanami tanaman produktif penyangga kebutuhan Kota Madiun. Salah satunya tentu saja cabai yang juga menjadi komoditas pemicu inflasi.


‘’Nanti juga akan saya buatkan perwal terkait pemanfaatkan sebagian lahan bengkok untuk tanaman cabai dan sayur-sayuran untuk pecel tersebut,’’ pungkasnya. (dspp/agi/diskominfo)