Rakor Forkopimda, Wali Kota Beri Arahan Tekan Inflasi Kota




MADIUN – Kebutuhan pokok masyarakat Kota Madiun harus terpenuhi dan juga terjangkau. Harga bahan-bahan pokok tersebut tidak boleh mengalami inflasi signifikan. Karenanya, berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi dan mengendalikan harga barang-barang kebutuhan tersebut. Salah satunya, melalui rakor Forkopimda dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berlangsung di GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun, Selasa (13/9).


Wali Kota Madiun, Maidi menyebut berbagai upaya dilakukan agar kebutuhan masyarakat tetap terjaga dan terjangkau. Tak terkecuali menjaga agar inflasi tidak kelewat tinggi. Baik upaya jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya jangka pendek tentu saja dengan memberikan bantuan-bantuan. Sementara itu, faktor pemicu laju inflasi terus ditekan. Salah satunya, seperti bantuan seragam gratis beserta ongkos jahit. 


‘’Kita berikan seragam dan ongkos jahit. Ini bisa membantu wali murid terkait kebutuhan itu sehingga tidak terlalu terbebani sekaligus membantu usaha jahit baju di kota kita,’’ kata wali kota. 


Sedang untuk upaya jangka panjang wali kota menginstruksikan semua lahan tidur untuk menjadi lahan produktif. Khususnya, dengan ditanami tanaman produktif penyangga kebutuhan Kota Madiun. Salah satunya, cabai dan sayur penyokong pecel. Tidak hanya menginstruksikan, wali kota juga menyiapkan 10 ribu bibit tanaman cabai untuk masyarakat. Harapannya, kebutuhan cabai di Kota Madiun bisa terpenuhi secara mandiri.


‘’Jangan hanya bantuan, kalau bantuan habis bisa masalah. Makanya, kita berikan bibit tanaman untuk keberlangsungan ke belakang,’’ ungkapnya.


Wali kota menyebut cabai kerap kali menjadi pemicu utama inflasi. Maklum, cabai bahan baku penting untuk sambel pecel. Karenanya, wali kota memberikan perhatian tersendiri terkait cabai tersebut. Wali kota tak ingin cabai terus naik yang berimbas pada pecel.


‘’Nanti juga akan saya buatkan perwal terkait pemanfaatkan sebagian lahan bengkok untuk tanaman cabai dan sayur-sayuran untuk pecel,’’ pungkasnya. (nanda/agi/diskominfo)